Social Icons

FALKLANDS WAR




Was the Japanese attack on Pearl Harbor a failure ? 






Lebih dari 300 pesawat tempur Mitsubishi A6M2 Zero Fighter dikerahkan dari 6 buah kapal induk Jepang yang berfungsi sebagai Gugus Tugas Air Attack Force,  di bawah pimpinan Vice Admiral Nagumo,  menyerang pangkalan armada AS di Kawasan Pasifik,  Pearl Harbor,  pada tanggal 7 Desember 1941.

Manuver penyerangan Jepang terhadap Pearl Harbor.   Jumlah kapal yang dikerahkan 33,  terdiri dari Gugus Tugas Air Attack Force 6 kapal induk,  Gugus Tugas Kapal Pengawal terdiri dari 9 destroyer dan 1 kapal penjelajah berat,  dan Gugus Tugas Kapal pendukung yang selain terdiri dari Kapal-kapal Bantu / Tanker, juga ada 2 Kapal Tempur,  2 Kapal Penjelajah Berat, 3 Destroyer dan 3 kapal selam.

HMS.Howe,  Kapal Tempur,  satu tipe dengan HMS.Prince Of Wales yang diserang secara mendadak oleh Jepang di perairan Kuantan,  10 Desember 1941.   HMS. Prince Of Wales rusak berat dan tenggelam,  dan Sir Thom Philip gugur.


Manuver Armada Jepang melalui Laut China Selatan yang dikenal dengan sebutan Manuver Gurita Barat ( Western Octopus ),  Januari - Februari 1942.

Setelah berhasil menguasai Filipina,  Armada Jepang bermanuver dari Davao ke Selatan lewat Selat Makasar dan Laut Maluku,  dikenal sebagai Manuver Gurita Timur ( Estern Octopus ),  Januari-Februari 1942.

Pertempuran di Laut Jawa, tanggal 27 Februari 1942, antara Armada Jepang yang dipimpin oleh Rear Adm.Takeo Kurita melawan Armada Sekutu (ABDA) yang dipimpin oleh Rear Adm.Karel Doorman.   Kekuatan ke dua armada seimbang,  Armada Jepang terdiri dari 17 kapal perang,  dan Armada Sekutu terdiri dari 16 kapal perang.

Bulan Februari di Laut Jawa dikenal waktu puncaknya Musim Barat,  angin kencang dan laut berombak besar.  Dan Armada Sekutu sebenarnya sudah tiba lebih dulu di medan tempur,  tapi setelah 2 hari di laut terkena ombak besar mereka kelelahan dan bergerak menuju pangkalan Surabaya untuk istirahat.  Namun begitu tiba di Surabaya pagi hari tanggal 27 Februari,  datang perintah dari Panglima Angkatan Laut Sekutu di Jawa,  Admiral Helfrich,  agar Doorman segera bertolak mencegat Armada Jepang yang sudah mendekati perairan pulau Bawean.


Dalam pertempuran ini Armada Sekutu mengalami kerugian dan korban yang besar,  12 kapal berhasil ditenggelamkan oleh Jepang dan hanya 4 kapal yang berhasil meloloskan diri.  Rear Adm.Karel Doorman gugur.  Di pihak Armada Jepang,  tidak ada satu pun kapalnya yang tenggelam,  hanya 1 kapal rusak ringan.

Kehancuran Armada Sekutu dalam pertempuran di Laut Jawa merupakan bukti / fakta historis kebenaran dari ajaran Sun Tzu :  pertama,  ' ada 3 hal tindakan Penguasa/Panglima yang bisa menyebabkan kehancuran pasukannya'.  Dan ke dua,  '  di medan tempur terbuka '  jangan menutup jalan lawan.  Ke dua hal tersebut dijelaskan secara gamblang dalam buku '  Sun Tzu And Naval Strategy ',  dengan beberapa contoh fakta historis lainnya.

Pertempuran di Laut Karang ( Coral Sea ),  7 - 8 Mei 1942.  Pertempuran yang paling unik dalam sejarah perang laut.  Dua gugus tugas kapal induk saling berhadapan dan bertempur (  Jepang :  Zuikaku,Shokaku dan Shoho,  AS :  USS.Yorktown dan USS.Lexington ).   Gugus Tugas Kapal Induk Jepang dipimpin oleh Rear Adm.Inouye, Gugus Tugas AS dipimpin oleh Rear Adm. Yack Fletcher.

Pertempuran terjadi dalam cuaca buruk,  dan cuaca " berlaku adil " terhadap kedua pihak yang bertempur,  karena melindungi gugus tugas kedua pihak yang bertempur, dengan hujan yang deras dan mendung tebal sehingga tidak bisa terlihat oleh lawannya, hari pertama dan hari ke dua pertempuran, secara bergantian.

Hasilnya :  kedua pihak masing-masing mengira telah menderita kerusakan berat,  dan masing-masing berusaha " meloloskan diri " dari medan pertempuran untuk menyelamatkan diri.

Adil,  karena kerusakan yang diderita kedua pihak seimbang.   Rear Adm.Inouye dianggap bersalah oleh Adm.Yamamoto,  dan kedudukannya langsung diganti oleh Vice Adm.Mikawa.   Rear Adm.Yack Fletcher di kemudian hari memimpin Gugus Tugas AS di Midway yang membawa AS meraih kemenangan gilang-gemilang,  dan menjadi titik-balik dalam Perang Pasifik.

Pertempuran di Laut Karang merupakan bukti / fakta historis kebenaran dari ajaran Sun Tzu :  "  Jangan bertempur di medan mengepung ".   Apa yang dimaksud dengan ' medan mengepung' dan 4 karakter medan tempur lainnya dijelaskan dalam buku ' Sun Tzu And Naval Strategy '.

Dalam pertempuran ini,  secara taktis Amerika kalah dan Jepang menang.   Namun secara strategis Jepang kalah dan Amerika yang menang,  karena hasil dari pertempuran di Laut Karang menggagalkan rencara manuver Jepang ke Port Moresby,  Papua Nugini,  termasuk rencana membumi-hanguskan dengan serangan udara terhadap empat sasaran di Queenland Australia :  Townville,  Cooktown, Coen dan Thursday.


THE BATTLE OF CORAL SEA



Sea battle occurring on day time, but in dark weather due to thick fog and heavy rain was the Coral Sea Battle, taking place on May 7-8, 1942.  The Coral Sea Battle occurred when the American task force led by Rear Admiral Jack Fletcher tried to prevent the Japanese landing to Port Moresby.

The battle in Coral Sea was a very specific sea war, because for the first time in history of sea war, a task force of carrier ships confronted with another task force of carrier ships.




THE BATTLE OF MIDWAY



The Battle of Midway took place on June, 1942, one month after the battle of Coral Sea. The failure of its maneuver in Coral Sea did not cause the Japanese strategy designers withdraw nor change the strategy and the operational pattern of its fleets.

The Japanese Fleet, under the command of Admiral Yamamoto himself as the Commander-in-Chief of the Japanese Joint Fleet Command set-off  leaving the Japanese waters towards Midway Island exactly on May 27, 1942 the date of the 37th Commemoration of the Victory Day of Admiral Togo in Tsushima Battle. All of his officers and soldiers were in high combat spirit. Such a big power of 131 battle ships, equal to the amount of Spanish Fleet mobilized by King Philip to destroy the British Fleet in 1588, made Japan very optimistic that by then would be successful to destroy its enemy.
 
Ajaran Sun Tzu mengandung nilai filosofis tinggi,  yaitu berupa dalil-dalil yang dikemukakan berkaitan dengan Hukum Alam / Natural Law,  atau '  Hukum Langit dan Bumi '.   Hal itu mungkin yang dipandang oleh para ahli / sejarawan modern seperti Sir Julian S. Corbett sebagai sesuatu hal yang ' tidak ilmiah '.   Sebenarnya bukan ' tidak ilmiah ',   namun sangat ilmiah,  hanya diperlukan pemikiran lebih dalam  dilihat dari aspek-aspek taktis maupun strategis,  serta dengan mengingat bahwa  keilmiahan ilmu perang bertumpu kepada pembuktian berdasarkan fakta historis.   Dan berbeda dengan pembuktian pada ilmu / sains modern bahwa setiap bukti ilmiah harus dapat diverifikasi atau diuji-ulang berkali-kali,  bukti berupa fakta historis dalam perang tidak bisa diuji-ulang.

Adalah suatu fakta, bahwa  '  Hukum Langit dan Bumi '   tidak bisa diabaikan.   Banyak contoh-contoh fakta historis dalam sejarah Perang Pasifik dan Perang Falklands yang menggambarkan bahwa mengabaikan ' Hukum Langit Dan Bumi ' berakibat fatal bagi pasukan. 

Contoh lain mengabaikan ' Hukum Langit Dan Bumi ' yang berakibat fatal,  adalah ketika Jenderal Leopoldo Galtieri  mengubah rencana penggelaran pasukan dalam upaya merebut kembali Falklands.


 FALKLANDS WAR




                                                       Kepulauan Falklands ( Islas Malvinas )


Semula invasi ke Falklands direncanakan akan dilakukan sekitar bulan Juli-Oktober 1982.    Alasannya,  pertama,   ada selang waktu cukup lama dari bulan Maret,  untuk menghindari semangat pihak Inggris dalam mempertahankan Falklands,  karena bulan Maret adalah bulan Peringatan Kepemilikan Falklands oleh Inggris.   Ke dua,  bulan Juli-Oktober merupakan musim dingin di belahan bumi Selatan.   Dalam kondisi musim dingin Galtieri memperhitungkan bahwa Inggris tidak memiliki kemampuan untuk merespon invasinya dengan cepat.

Rencana yang baik itu,  dalam arti suatu perencanaan yang telah memperhitungkan ' Hukum Langit Dan Bumi ',  ternyata diubah,  diajukan 4 bulan lebih cepat disebabkan karena adanya perkembangan situasi politik di dalam negeri.   Artinya,  Leopoldo Galtieri mengabaikan ' Hukum Langit dan Bumi ',  dan sebagai akibatnya :  upaya merebut Falklands tidak berhasil.  Karena respon  yang cepat dari pihak Inggris makin membuyarkan perencanaannya.   Pihak Argentina menjadi terburu-buru menyiapkan perang,  landasan pangkalan aju bagi pesawat-pesawat tempurnya yang diandalkan yang rencananya akan dibangun di Port Stanley / Falklands,  belum siap.   Juga,  tentara cadangan belum dilatih, dsbnya.

Peperangan dimenangkan oleh Inggris dibawah pimpinan  perdana menterinya :  Margaret Thatcher ...........walaupun dengan korban kapal perang,  pesawat tempur,  dan personel pasukan yang cukup



THE GREATEST BRITISH MILITARY CAMPAIGN 
INDEPENDENTLY IN HISTORY



Although in the end the Argentinean fighter planes caused a great deal of victims and big loss to British, tens of them also became victims. Obviously, on paper, the Argentinean fighter planes were more superior that those possessed by British, however Argentine got no opportunity to demonstrate their superiority due to the factor of the abrupt changes in strategy and tactics. In another word, Argentine was not capable in utilizing the opportunity of its geographical advantageous factor.

   In addition, the moral advantageous factor was not materialized either as expected. It was true that the effort to seize back the Falklands for the Argentinean people became one of the national goals and died in “Islas Malvinas” was a heroic action. However, the public opinion upon the government administration of the Argentinean military junta was so bad in such a way, that from the moral point of view the Argentinean people gave less support.

   On the contrary for British, the moral factor was even built up and materialized and became a very determining power. The mobilization of British military power to Falklands at a distance of approximately 8000 miles from their homeland, including the execution of direct air raid “Black Buck Operation” classified as being too determined, was a very brave decision in a critical condition.




   This is in line with the Sub Tzu’s teaching, “In critical time, a troop leader shall act just like a man climbing a certain peak by using a ladder, and then kicking his ladder backward down. This was the thing that motivated the British combating spirit in Falklands, and brought them into a victory after a 74-day battle.




LEGENDS:
1.         Calderon Naval Airbase.
2.         British Command Special Troops were landed to re-seize Calderon, 11 Argentinean fighter planes were destroyed on their parking area (May 15).
3.         HMS Coventry got sunk due to air raid by Argentinean fighter planes (May 25).
4.         HMS Antelope got sunk due to air raid by Argentinean fighter planes (May 23).
5.         HMS Ardent got sunk due to air raid by Argentinean fighter planes (May 21).
6.         The landing of British Command Troops (May 21).
7     & 8 Route of Land Campaign conducted by British (May 27 – June 4).
9.         Atlantic Conveyor got sunk due to air raid by Argentinean fighter planes (May 25).
10.      Military Airbase near Port Stanley.
11.      The landing coast of British Infantry Brigade (June 6 – 8).
12.      Position of HMS Sir Galahad and HMS Sir Tristam when they were hit by bombs dropped by the Argentinean  fighter planes (June 8).
13.      HMS Glamorgan  was hit by Argentinean Exocet missile launched from land (June 12).
14.      HMS Sheffield was sunken by Exocet (May 4).
15.      Argentinean Cruiser Ship, General Belgrano, got sunk after hit by a torpedo Mark VIII launched  from  British submarine, HMS Conqueror (May 2, position at the above drawing was not its actual one, which was actually around 36 miles outside the  “200 Mile War Zone”).
16.      Condor Military Airbase.
17.      The British Command Troops seized Goose Green, when the Land War Campaign began (May 28).
18.      The Argentinean Supply Ship, Isladelos Estadas, was sunken by a missile from HMS Alacrity (May 11).
 The peak of battle in Falklands occurred on June 12, 1982 in which the movement of British Troops in land started to attack Port Stanley.  The attack to Port Stanley was preceded by bombardment by the British ships, HMS Avenger, HMS Yarmouth and HMS Glamorgan.   In this operation, HMS Glamorgan was hit by the Argentinean Exocet missile launched from the land, causing the damage and killed 13 of its crews. Though suffering from the damage, HMS Glamorgan was still able to operate.





New Release-Paperback

Was the Japanese attack on Pearl Harbor a failure? What caused the defeat of  Allies fleet in the Battle of Java Sea ? What caused the defeat of  Japanese fleet in the Battle of Midway? This book try to find the answer.


The battle in Coral Sea was a very specific sea war, because for the first time in history of sea war, a task force of carrier ships confronted with another task force of carrier ships. In the Coral Sea battle, it was quite obvious that the sea state and bad weather gave a lot of influence to the morality and nuance of both sides in war. Under such a chaotic, doubtful condition and each not knowing exactly the results of their attacks, both sides tried to “mutually flee away” to save their remaining power.





H


At Notredame de la Garde, Marseille - France





Share


 
Blogger Templates